Pemanasan global .. pasti kalian sering mendengarnya. Masalah yang satu ini memang semakin parah tiap harinya. Hal ini menyebabkan perubahan iklim dan perubahan musim yang tak menentu. Namun, taukah kalian bahwa seorang ahli Matematika Serbia, Milutin Milankovitch, memberi anggapan bahwa ini hanya sebuah siklus alam yang diakibatkan oleh pergeseran orbit bumi?
Bapak Milutin Milankovitch mempelajari tiga jenis pergeseran orbit bumi. Nah, pergeseran ini akan mempengaruhi penyebaran radiasi matahari yang mencapai bumi, sehingga dalam jangka waktu yang lama akan mempengaruhi iklim.
Di daerah kutub, siklus ini membuat benyaknya sinar matahari di musim panas bervariasi sebanyak 10%. Perubahan radiasi sinar matahari dapat diperkuat lagi oleh menumpuknya gas rumah kaca yang mengurangi jumlah radiasi matahari yang dipantulkan kembali ke ruang angkasa.
Bagaimanakah pergeseran orbit bumi yang dipelajari oleh Bapak Milutin Milankovitch?
- Eksentrisitas Orbit Bumi
Telah kita ketahui bahwa orbit bumi berbentuk elips. Berdasarkan apa yang dipelajari oleh Pak Milankovitch, orbit bumi yang berbentuk elips ini akan berubah dalam jangka waktu tertentu. Perubahan bentuk yang dimaksud adalah perubahan eksentrisitasnya.
Sebagai ilustrasi, lihat gambar berikut!
Gambar di atas menunjukkan perubahan bentuk (eksentrisitas) orbit bumi. Aphelion merupakan titik terjauh bumi dari matahari dan perihelion merupakan titik terdekat bumi dari matahari. Garis putus-putus menggambarkan orbit bumi di saat keadaan bumi sedang panas-panasnya, sedangkan garis yang tidak putus-putus menggambarkan orbit bumi di saat terjadinya zaman es.
Perubahan bentuk (perubahan eksentrisitas) pada elips ini membutuhkan waktu sekitar 100.000 tahun dan setelah itu ia akan kembali lagi secara perlahan dalam waktu 100.000 tahun pula. Nah dampak dari proses mengecilnya eksentrisitas orbit bumi ini adalah pemanasan global dan memicu perubahan siklus iklim di bumi.
- Oblisitas (Kemiringan Sumbu Rotasi Bumi)
Kita tahu bahwa bumi berotasi dengan sumbu rotasi yang miring. Ternyata kemiringan sumbu rotasi bumi ini tidak tetap, tetapi mengalami perubahan dari 22,10o sampai 24,50o dalam siklus 41.000 tahunan. Perubahan kemiringan ini berpengaruh terhadap besarnya perubahan musim.
Pada saat sumbu rotasi bumi berada pada kemiringan 22,10o, radiasi matahari antara musim dingin dan musim panas hampir sama, sedangkan pada saat kemiringannya meningkat menjadi 24,50o, perbedaan musim menjadi lebih ekstrem (musim panas akan sangat panas, sedangkan musim dingin, akan sangat dingin).
- Presesi
Ada suatu siklus yang terjadi 26.000 tahun sekali ketika belahan bumi utara berada paling jauh dari matahari. Hal ini menyebabkan terbentunya kantong-kantong es di bumi.
Sumbu rotasi bumi yang miring 23,5o tersebut ternyata juga “goyah” tidak statis. Sumbu tersebut akan berputar sebagaimana gasing yang sudah hampir kehilangan kecepatannya. Ia selain berputar pada porosnya gasing juga goyah, dan inilah yang disebut presesi bumi.
Periode presesi ini sangat lama, sekitar 26.000 tahun. Akibat presesi ini waktu musim-musim di dunia akan berubah. Misalkan setengah periode presesi (yaitu 13.000 tahun) akan mengakibatkan perubahan waktu musim di dunia maju setengah tahun. Jika awal musim dingin di eropa pada bulan desember, maka 13.000 tahun yang akan datang musim dingin di eropa akan dimulai pada bulan juni.
Sekian, Semoga bermanfaat
Oleh : Dwi eta darmawati
Sumber:
Pearce, Fred. 2002. Global Warming. London: Dorling Kindersley Book
0 komentar: