Laut dan samudra merupakan bagian dari permukaan bumi. Sekitar 2/3 permukaan bumi ditutupi oleh air, berupa laut dan samudra. Laut juga merupakan habitat hewan-hewan air, seperti: ikan, kerang, gurita, dan hewan-hewan air lainnya. Hewan-hewan air tersebut tidak hanya hidup di perairan dalam, namun juga banyak yang hidup di perairan dangkal, seperti: lumba-lumba, ikan terbang, Giant traveling, dan lainnya.
Karena permukaan bumi sebagian besar adalah lautan, maka cuaca alam seperti hujan dan petir, sebagian besar terjadi berada di atas lautan.
Petir yang berasal dari awan bermuatan (biasanya terjadi saat hujan) akan menuju awan lain atau bumi. Jika petir tersebut berasal dari awan yang berada di atas lautan, maka petir tersebut akan menuju lautan.
Sebuah sambaran petir rata-rata memiliki Arus sebesar 20.000 ampere. Selain itu, sambaran petir memiliki energi yang mampu menyalakan sebuah bola lampu 100 watt selama lebih dari 3 bulan. Dengan energi yang sangat besar ini, petir dapat menghancurkan benda-benda yang disambarnya dan bahkan dapat mengakibatkan kematian bagi makhluk hidup yang disambarnya .
Gambar. Petir Yang Terjadi di Atas Lautan
Lalu bagaimana dengan nasib ikan-ikan yang hidup di lautan saat lautan tersambar petir?
Apakah mereka akan mati?
Kenyataannya ikan-ikan tersebut tidak mati.
lha kok bisa, ya?
Air laut kan merupakan konduktor yang baik karena memiliki kadar garam (ion ion) yang konsentrasinya dibilang cukup tinggi. Artinya air laut dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Kalau kalian sering menonton film misteri atau anime Detective Conan. Tentunya kalian pernah menjumpai kejadian orang yang mati tersetrum listrik di kamar mandi karena kabel listriknya tercelupkan ke air.
Pernah, kan?
Itu baru air tawar. Kalau air asin tentu saja lebih mujarab hasilnya :D
Seperti lautan yang kandungan airnya asin, jika disambar petir yang arusnya sangat besar tentu harusnya ikan-ikan yang hidup di dalamnya akan mati (mateng/gosong). Kan air laut Konduktor yang baik.
Tapi, faktanya ikan-ikan tersebut tidak mati lho.
Ada apa sebenarnya?
Apakah hukum fisika tidak berlaku di lautan?
Tentu saja hukum fisika tetap berlaku.
Justru karena air tersebut konduktor yang baik, maka ikan-ikan tersebut malah akan terlindungi.
Kita tahu bahwa pada bola konduktor saat dimuati listrik (digosok-gosok) muatan listrik akan terdistribusi di permukaan bola karena muatannya dapat bergerak bebas dan medan listrik di dalam bola konduktor adalah nol, sedangkan potensial di dalam bola konduktor sama (tidak ada beda potensial).
Berbeda dengan bola isolator jika dimuati listrik, muatannya akan tersebar di seluruh bola baik di dalam maupun di luar. Sama halnya dengan aliran listrik pada konduktor, arus listrik pada kawat juga hanya berada pada permukaan kawat saja.
Nah begitu pula dengan petir dan lautan.
Saat lautan tersambar petir, listrik atau muatannya hanya berada pada permukaan lautan saja karena medan listrik di dalam lautan yang berupa konduktor adalah nol. Muatan listrik/petir akan bergerak karena adanya medan listrik atau perbedaan potensial listrik. Jika medan listrik di dalam lautan adalah nol maka muatan listrik tidak akan sampai kedalam. Muatan listrik ini akan menyebar di permukaan lautan saja. Sehingga ikan-ikan yang berenang di dalam lautan malah aman.
Tapi, jika saat tersambar petir bagian tubuh ikan tersebut muncul ke permukaan, sudah dipastikan ia akan meninggal dunia.
kasihann..
Ilustrasi Fisikanya, bisa dilihat pada gambar berikut!
Wah, ternyata tempat yang aman dari listrik petir adalah malah konduktor (teman baik listrik itu sendiri).
Nah, kalau saat ada petir menyambar-menyambar gak jelas di tempat kalian, maka tempat yang paling aman adalah di dalam mobil. Kenapa?
Karena mobil yang terbuat dari konduktor bagian luarnya akan menjaga kalian dari arus listrik yang sangat besar tadi. Medan listrik di dalam mobil adalah nol. Walaupun mobil itu sampai disambar petir sekalipun, insyaAllah kalian akan aman di dalamnya.
Sekian, Semoga bermanfaat
0 komentar: