Agustus 2018 - Anak Fisika

What's New Here?

Tikus merupakan salah satu hewan pengerat yang sering dianggap musuh bagi manusia. Mereka biasanya berkeliaran diberbagai tempat yang sering kita jumpai, mulai dari lingkungan rumah, kebun, sawah maupun perkantoran. Tikus merupakan omnivora (pemakan segalanya), mereka suka memakan apa saja , mulai dari daging, sayuran, dan bermacam makanan lainnya, bahkan di era modern sekarang, Tikus pun suka makan Uang, apalagi uang rakyat :D

Bagi petani, tikus merupakan ancaman, karena pada kenyataannya memang tikus merupakan hama. Tikus sering memakan /merusak tanaman padi, kacang, jagung dan tanaman lainnya yang ditanam oeh para petani, akibatnya hasil panen petani pun berkurang.
benarkah Tikus sejahat itu ?? 
namun kenapa dikartun tikus digambarkan sebagai sosok yang lucu dan baik hati ,seperti sosok jerry, tikus dalam kartun TOM and JERRY  ?

Nah,,,dibalik banyak hal negatif/kerusakan yang disebabkan olehnya, ternyata masih ada hal yang dapat kita pelajari dari tikus, terutama saat tikus membuat lubang sarang ditanah. 
Emang apa yang dapat kita pelajari ??

Hmm…sabar, lanjutkan aja membaca artikel ini sampai selesai.

Jika kalian pernah belajar Fisika, baik saat kalian SMP maupun SMA tentunya kalian pernah mendengar beberapa Hukum Fisika. Hukum Tentang gerak dan gaya “Hukum Newton”, Hukum kekekalan energi, hukum Gauss, Hukum Termodinamika , Hukum Bernoulli dan beberapa hukum fisika lainnya. 

Hukum Bernoulli merupakan salah satu hukum dalam ilmu fisika yang Prinsipnya sudah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sekitar kita, antara lain efek venturi, tabung pitot, cerobong asap dan yang paling familiar bagi kita tentunya aplikasinya pada sayap pesawat terbang. Mengenai Prinsip Bernoulli pada pesawat terbang bisa kalian membacanya pada artikel kami tentang Prinsip fisika pada Pesawat Terbang.

Nah, sebelum membahas penerapan Prinsip Bernoulli yang digunakan si tikus, mari sejenak kita nostalgia dengan Hukum Bernoulli.
Gambar. Kekekalan energi pada aliran fluida

Jika kita membahas tentang hukum Bernoulli berarti kita membahas hubungan antara kecepatan aliran fluida (Fluida dinamis), ketinggian, dan tekanan menggunakan konsep usaha dan Energi, jadi jika hukum Bernoulli masi berhubungan dengan konsep Usaha dan hukum kekekalan energi, (lihat gambar diatas).

Persamaan diatas merupakan persamaan Bernoulli. Persamaan tersebut didapatkan dengan menurunkan Usaha dan Energi yang bekerja pada aliran fluida, penjelasan lengkapnya bagaimana persamaan tersebut diperoleh,bisa kalian lihat lagi dibuku Fisika kalian, atau lihat pada lampiran disini.

Seperti penjelasan sebelumnya diatas, banyak aplikasi prinsip Bernoulli pada kehidupan sekitar kita, nah pada artikel ini kita akan membahas Prinsip Bernoulli yang digunakan Tikus, lebih tepatnya saat si tikus membuat lubang pada tanah.

Gambar diatas adalah ilustasi lubang yang dibuat tikus didalam tanah. Lubang tersebut sangat penting bagi tikus karena lubang tersebut selain berfungsi sebagai sarang, lubang tersebut juga berguna untuk bersembunyi dari para predator yang membahayakan kehidupan si tikus. Karena pentingnya lubang tersebut, maka si tikus membuat lubang tersebut tidak asal-asalan.

Ternyata, saat tikus membuat lubang tersebut mereka menggunakan prinsip Bernoulli, wah,,, wahh

Coba amati gambar diatas !!

lubang-lubang tersebut memiliki ketinggian yang berbeda, hal tersebut dimaksudkan agar Si tikus tidak mau mati karena sesak napas. 
Lhah kok bisa ???

Begini, karena perbedaan ketinggian pada permukaan tanah tersebut, maka udara berdesak-desakan ( lihat bagian kanan gambar !!). Aliran udara tersebut Mirip seperti aliran air yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar menuju pipa yang penampangnya kecil. Karena udara tersebut berdesak-desakan maka laju udara meningkat (v) yang mengakibatkan tekanan udara menurun (P).

Nah, dengan adanya perbedaan tekanan udara tersebut, maka udara dipaksa mengalir masuk melalui lubang tikus. Hal tersebut sesuai denga konsep “ Udara mengalir dari tempat yang tekanan udara-nya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah”. Dengan menggunakan prinsip tersebut memungkikan si tikus dapat bernafas di bawah tanah.

Bagaimana kawan ??
Tikus aja suka Fisika lho, maka kamu ndak 

Masih banyak penerapan prinsip bernolli dalam kehidupan kita sehari –hari, tunggu update nya di blog ini ! 

Sekian, semoga bermanfaat

Tikus dan Fisika ( Penerapan Prinsip Bernoulli)

Tikus merupakan salah satu hewan pengerat yang sering dianggap musuh bagi manusia. Mereka biasanya berkeliaran diberbagai tempat yang sering kita jumpai, mulai dari lingkungan rumah, kebun, sawah maupun perkantoran. Tikus merupakan omnivora (pemakan segalanya), mereka suka memakan apa saja , mulai dari daging, sayuran, dan bermacam makanan lainnya, bahkan di era modern sekarang, Tikus pun suka makan Uang, apalagi uang rakyat :D

Bagi petani, tikus merupakan ancaman, karena pada kenyataannya memang tikus merupakan hama. Tikus sering memakan /merusak tanaman padi, kacang, jagung dan tanaman lainnya yang ditanam oeh para petani, akibatnya hasil panen petani pun berkurang.
benarkah Tikus sejahat itu ?? 
namun kenapa dikartun tikus digambarkan sebagai sosok yang lucu dan baik hati ,seperti sosok jerry, tikus dalam kartun TOM and JERRY  ?

Nah,,,dibalik banyak hal negatif/kerusakan yang disebabkan olehnya, ternyata masih ada hal yang dapat kita pelajari dari tikus, terutama saat tikus membuat lubang sarang ditanah. 
Emang apa yang dapat kita pelajari ??

Hmm…sabar, lanjutkan aja membaca artikel ini sampai selesai.

Jika kalian pernah belajar Fisika, baik saat kalian SMP maupun SMA tentunya kalian pernah mendengar beberapa Hukum Fisika. Hukum Tentang gerak dan gaya “Hukum Newton”, Hukum kekekalan energi, hukum Gauss, Hukum Termodinamika , Hukum Bernoulli dan beberapa hukum fisika lainnya. 

Hukum Bernoulli merupakan salah satu hukum dalam ilmu fisika yang Prinsipnya sudah banyak diaplikasikan dalam kehidupan sekitar kita, antara lain efek venturi, tabung pitot, cerobong asap dan yang paling familiar bagi kita tentunya aplikasinya pada sayap pesawat terbang. Mengenai Prinsip Bernoulli pada pesawat terbang bisa kalian membacanya pada artikel kami tentang Prinsip fisika pada Pesawat Terbang.

Nah, sebelum membahas penerapan Prinsip Bernoulli yang digunakan si tikus, mari sejenak kita nostalgia dengan Hukum Bernoulli.
Gambar. Kekekalan energi pada aliran fluida

Jika kita membahas tentang hukum Bernoulli berarti kita membahas hubungan antara kecepatan aliran fluida (Fluida dinamis), ketinggian, dan tekanan menggunakan konsep usaha dan Energi, jadi jika hukum Bernoulli masi berhubungan dengan konsep Usaha dan hukum kekekalan energi, (lihat gambar diatas).

Persamaan diatas merupakan persamaan Bernoulli. Persamaan tersebut didapatkan dengan menurunkan Usaha dan Energi yang bekerja pada aliran fluida, penjelasan lengkapnya bagaimana persamaan tersebut diperoleh,bisa kalian lihat lagi dibuku Fisika kalian, atau lihat pada lampiran disini.

Seperti penjelasan sebelumnya diatas, banyak aplikasi prinsip Bernoulli pada kehidupan sekitar kita, nah pada artikel ini kita akan membahas Prinsip Bernoulli yang digunakan Tikus, lebih tepatnya saat si tikus membuat lubang pada tanah.

Gambar diatas adalah ilustasi lubang yang dibuat tikus didalam tanah. Lubang tersebut sangat penting bagi tikus karena lubang tersebut selain berfungsi sebagai sarang, lubang tersebut juga berguna untuk bersembunyi dari para predator yang membahayakan kehidupan si tikus. Karena pentingnya lubang tersebut, maka si tikus membuat lubang tersebut tidak asal-asalan.

Ternyata, saat tikus membuat lubang tersebut mereka menggunakan prinsip Bernoulli, wah,,, wahh

Coba amati gambar diatas !!

lubang-lubang tersebut memiliki ketinggian yang berbeda, hal tersebut dimaksudkan agar Si tikus tidak mau mati karena sesak napas. 
Lhah kok bisa ???

Begini, karena perbedaan ketinggian pada permukaan tanah tersebut, maka udara berdesak-desakan ( lihat bagian kanan gambar !!). Aliran udara tersebut Mirip seperti aliran air yang mengalir dari pipa yang penampangnya besar menuju pipa yang penampangnya kecil. Karena udara tersebut berdesak-desakan maka laju udara meningkat (v) yang mengakibatkan tekanan udara menurun (P).

Nah, dengan adanya perbedaan tekanan udara tersebut, maka udara dipaksa mengalir masuk melalui lubang tikus. Hal tersebut sesuai denga konsep “ Udara mengalir dari tempat yang tekanan udara-nya tinggi ke tempat yang tekanan udaranya rendah”. Dengan menggunakan prinsip tersebut memungkikan si tikus dapat bernafas di bawah tanah.

Bagaimana kawan ??
Tikus aja suka Fisika lho, maka kamu ndak 

Masih banyak penerapan prinsip bernolli dalam kehidupan kita sehari –hari, tunggu update nya di blog ini ! 

Sekian, semoga bermanfaat
Bumi tempat kita hidup merupakan salah satu planet di tata surya yang termasuk planet Terestrian yaitu  planet yang memiliki ciri-ciri berukuran tidak terlalu besar daripada planet Jovian (yaitu planet Jupiter, saturnus, Uranus, dan Neptunus). Bumi terdiri dari banyak bebatuan sehingga massa jenisnya lebih besar daripada planet jovian yang banyak terdiri atas gas.

Walaupun termasuk planet yang berukuran tidak terlalu besar tetapi bumi memiliki jari-jari yang sangat besar yaitu sekitar 6400 km. Pengukuran jari-jari bumi ini ternyata sudah dilakukan oleh orang yunani kuno. pernahkah anda memperkirakan bagaimana orang zaman dahulu yang belum mempunyai peralatan canggih dapat menentukan keliling, bahkan jari-jari bumi?


Pada tahun 225 SM seorang matematikawan yang tinggal di  mesir yang bernama Erathostenes (276 SM-194 SM) melakukan perhitungan keliling bumi dengan metode yang sederhana.

Pada tanggal tertentu (21 juni) yang merupakan titik balik matahari, diketahui bahwa di Kota Syene (sebuah kota di Mesir, sekarang bernama Aswan) matahari tepat berada di atas kota tersebut, yang ditandai dengan apabila diletakkan tongkat yang tegak lurus terhadap bumi maka tongkat tersebut tidak memiliki bayangan, begitu juga dengan benda-benda lain seperti tugu dan bangunan lainnya. 

Pada waktu yang sama (tanggal 21 juni) di Aleksandria yang berjarak 800 km dari syene, Erathostenes mengukur bayangan tongkat yang berdiri tegak. Ternyata bayangan tongkat di Aleksandria membentuk sudut 7,2o. Karena jarak matahari sangat jauh dan berukuran lebih besar dibanding bumi maka dapat diasumsikan sinar matahari yang datang ke bumi adalah sejajar. Sehingga sudut yang dibentuk tongkat dengan bayangannya adalah sama dengan sudut pada pusat bumi yang dibentuk oleh dua titik yaitu kota syene dan Aleksandria.



Dengan menganggap bumi sebagai bola sempurna, maka keliling bumi dapat dihitung. Jika panjang tali busur pada juring lingkarang yang membentuk sudut 7,2o adalah 800 km, maka keliling lingkaran dihitung

Dan besarnya jari-jari bumi


Hasil ini sangat dekat dengan jari-jari bumi yang kita ketahui sekarang, yaitu 6375 km. yaitu hanya selisih beberapa kilometer saja. 

Pengukuran yang cukup luar biasa untuk orang zaman dahulu. Kita tahu bahwa pengukuran tersebut tidak langsung menggunakan alat ukur panjang, namun menggunakan pengukuran  tidak langsung, menggunakan metode matematika. hal ini membuktikan bahwa peradaban mesir dan yunani sudah maju. 

Sekian, semoga bermanfaat

Referensi : Yohanes Surya. Olimpiade fisika .

Mengukur Keliling dan Jari-Jari Bumi

Bumi tempat kita hidup merupakan salah satu planet di tata surya yang termasuk planet Terestrian yaitu  planet yang memiliki ciri-ciri berukuran tidak terlalu besar daripada planet Jovian (yaitu planet Jupiter, saturnus, Uranus, dan Neptunus). Bumi terdiri dari banyak bebatuan sehingga massa jenisnya lebih besar daripada planet jovian yang banyak terdiri atas gas.

Walaupun termasuk planet yang berukuran tidak terlalu besar tetapi bumi memiliki jari-jari yang sangat besar yaitu sekitar 6400 km. Pengukuran jari-jari bumi ini ternyata sudah dilakukan oleh orang yunani kuno. pernahkah anda memperkirakan bagaimana orang zaman dahulu yang belum mempunyai peralatan canggih dapat menentukan keliling, bahkan jari-jari bumi?


Pada tahun 225 SM seorang matematikawan yang tinggal di  mesir yang bernama Erathostenes (276 SM-194 SM) melakukan perhitungan keliling bumi dengan metode yang sederhana.

Pada tanggal tertentu (21 juni) yang merupakan titik balik matahari, diketahui bahwa di Kota Syene (sebuah kota di Mesir, sekarang bernama Aswan) matahari tepat berada di atas kota tersebut, yang ditandai dengan apabila diletakkan tongkat yang tegak lurus terhadap bumi maka tongkat tersebut tidak memiliki bayangan, begitu juga dengan benda-benda lain seperti tugu dan bangunan lainnya. 

Pada waktu yang sama (tanggal 21 juni) di Aleksandria yang berjarak 800 km dari syene, Erathostenes mengukur bayangan tongkat yang berdiri tegak. Ternyata bayangan tongkat di Aleksandria membentuk sudut 7,2o. Karena jarak matahari sangat jauh dan berukuran lebih besar dibanding bumi maka dapat diasumsikan sinar matahari yang datang ke bumi adalah sejajar. Sehingga sudut yang dibentuk tongkat dengan bayangannya adalah sama dengan sudut pada pusat bumi yang dibentuk oleh dua titik yaitu kota syene dan Aleksandria.



Dengan menganggap bumi sebagai bola sempurna, maka keliling bumi dapat dihitung. Jika panjang tali busur pada juring lingkarang yang membentuk sudut 7,2o adalah 800 km, maka keliling lingkaran dihitung

Dan besarnya jari-jari bumi


Hasil ini sangat dekat dengan jari-jari bumi yang kita ketahui sekarang, yaitu 6375 km. yaitu hanya selisih beberapa kilometer saja. 

Pengukuran yang cukup luar biasa untuk orang zaman dahulu. Kita tahu bahwa pengukuran tersebut tidak langsung menggunakan alat ukur panjang, namun menggunakan pengukuran  tidak langsung, menggunakan metode matematika. hal ini membuktikan bahwa peradaban mesir dan yunani sudah maju. 

Sekian, semoga bermanfaat

Referensi : Yohanes Surya. Olimpiade fisika .

Total Tayangan Halaman

© 2016 Anak Fisika. WP Theme-Taufiq converted by Dede Taufiq
Blogger templates. Proudly Powered by Blogger.